PENGERTIAN
Nutrisi
adalah suatu proses yang saling berkaitan dalam mwmilih dan mengkonsumsi bahan
makan serta memanfaatkan zat makaa untuk kebutuhan hidup pokok dan kebutuhan
produksi. Ilmu nutrisi adalah ilmu yang mempelajari pemilihan dan konsumsi
makanan serta pemanfaatan zat untuk mempertahankan kelestarian hidup dan
keutuhana alah tubuh (hidup pokok, pembaharuan sel-sel hidup yang aus /
terpakai) dan untuk memenuhi tujuan-tujuan produksi (kebutuhan produksi).
Ransum
adalah bahan makanan/campuran bahan makanan yang dapat memenuhi kebutuhan
ternaj selama 24 jam. Ransum yang baik :
1.
Seimbang,
mengandung semua zat makanan yang dibuthkan ternak.
2.
Disukai
ternak (paratabel), memiliki rasa yang baik.
3.
Berharga
murah, biaya ransum 74% dari biaya produksi.
4.
Tidak membahayakan kesehatan ternak, terlalu
banyak biji kapas dapat mengganggu reproduksi ternak.
5.
Bahan
makanan penyusun ransum tercampur baik.
Zat makanan adalah unsure/senyawa kimia dalam
pangan/pakan yang dapat menunjang reproduksi, pertumbuhan, laktasi/kebuthan
hidup pokok. Tidak semua komponen pangan/pakan itu zat makanan (lignin, silica,
anti nutrisi). Terdapat komponen lain yang dapat memmepngaruhi kesehatan
(fungsional food), serat (fiber), phytochemicals (plant chemicals),
zoonutrients (animal nutrients). Zat
makanan dapat digunakan ubuh untuk :
1.
Sebagai
sumber energy : karbohidrat 4 kkal/gr, lemak 9 kkal/gr, protein 4 kkal/gr.
2.
Sebagai
bahan baku komponen tubuh.: lemak, protein, mineral, air.
3.
Pengatur
reaksi kimia didalam tubuh. : vitamin, lemak, protein, mineral, air.
Metode analisis
kadar nutrient dalam pakan, terbagi 2 yaitu :
1.
Analisis
Proksimat/Weende yaitu metode yang tidak menguraikan secara rinci tetapi berupa
nilai perkiraan. Komponen nutrient berdasarkan analisis proksimat seperti gambar di bawah ini :



![]() |






PROTEIN KASAR LEMAK
KASAR SERAT KASAR BETN
Gambar 1. Skema komponen nutrient berdasarkan
analisis proksimat
Kelompok zat makanan berdasarkkan
analisis proksimat :
a. Air
b. Abu
yang terdiri dari banyak mineral seperti Ca (kalsuim), P(fosfor) dan mineral
lainnya.
c. Protein
d. Lemak
e. Serat
kasar
f. BETN
Peran zat
makanan :
1) Air
yaitu komponen utama tubuh (60%), mengandung atom H dan O.
Fungsi
air :
-
sebagai medium dalam transport zat
makanan.
-
Sebagai medium reaksi kimia dalam tubuh.
-
Untuk mengatur suhu tubuh.
2) Karbohidrat
yaitu bagian terbesar dari pakan, mengandung atom C, H dan O.
Fungsi
karbohidrat :
-
Sebagai sumber energy
-
Bahan penyusun komponen genetic (DNA).
-
Memelihara kesehatan saluran pencernaan
pada ternak ruminansia.
3) Protein
mengandung atom C, H, O, N dan S.
Fungsi
protein :
-
Menyediakan asa-asam amino untuk protein
tubuh seperti protein otot, tulang, jaringan penghubung, hormon, emzim,
antibody, komponen susu, perbaikan sel.
-
Memelihara system kekebalan tubuh.
-
Mengebalikan reaksi kimia di dalam
tubuh.
-
Sebagai sumber energy.
-
Memungkinkan terjadinya komunikasi antar
komponen tubuh sehingga berfungsi normal.
4) Lemak
mengandung atom C, H, dan O.
Fungsi
lemak :
-
Sumber energy 2,25 kali lebih besar dari
energy karbohidrat.
-
Penyusun membrane sel
-
Sebagai cadangan energy
-
Membantu perkembangan struktur otak,
system saraf dan system reproduksi
-
Sebagai insulator
5) Mineral
merupakan bahan yang secara alami ada di dalam tanah, mineral yang esensial
untuk ternak terbagi dua yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Fungsi
mineral :
-
pembentukan struktur tubuh (Ca,P,Mg dan
S)
-
fungsi fisiologis (Na, K, dan Cl)
-
kofaktor di dalam proses metabolism
-
sebagai regulator
6) vitamin
mengandung atom C, H, O dan mengandung fosfor dan Sulfur, vitamin merupakan
senyawa organic mikro nutrient yang bukan sumber energy.
Fungsi
vitamin :
-
koenzim, mengatur proses kimia dalam
tubuh.
-
Melindungi tubuh dan membantu mencegah
masuknya penyakit dan toksin
-
Merangsang pertumbuhan dan reproduksi.
2. Analisis
Van Soest digunakan untuk analisis bahan pakan sumber serat/hijauan yang
terdiri dari dinding dan isi sel. Isi sel merupakan komponen yang sangat mudah
dicerna, sedangkan komponen sel
bagian sel tanaman yang larut didalam deterjen netral (neutral detergent fiber/NDF) dan komponen
NDF ada yang hanya larut dalam deterejen asa (acid detergent fiber/ADF) dan ada
yang tidak larut . Isi sel terdiri dari protein, lemak, pati, NPN dan dinding
sel terdiri dari NDF (selulosa, hemiselulosa, lignin, silica) dan ADF (selulosa,
lignin dan silica).
Komponen pakan :
a. Nutrient
adalah semua unsure/senyawa kimia dalam pakan yang menunjang kebutuhan hidup
pokok, pertumbuhan, laktasi dan reproduksi.
b. Makro
nutrient, dibutuhkan dlam jumlah banyak yang termasuk makro nutrient yaitu protein,
karbohidrat dan lemak.
c. Mikro
nutrient dibutuhkan dalam jumlah kecil yang termasuk dalam mikro nutrient yaitu
mineral dan vitamin.
a.
NUTRIENT DALAM TUBUH
Pakan sebagai nutrient komplek digunakan
oleh tubuh harus dicerna terlebih dahulu menjadi komponen zat makanan utama
yang disebut metabolism, yang terdiri dari : asam amino dari protein dan
glukosa dari karbohidrat. Pemecahan zat makanan terjadi didalam saluran
pencernaan melalui gerakan mekanik dan aktifitas enzim.
Pencernaan makanan adalah aktifitas saluran pencernaan dan
kelenjer-kelenjer dalam suatu proses mempersiapkan makanan untuk dapat diserap
oleh usus. Isitem pencernaan merupakan suatu saluran mulai dari mulut sampai ke
anus. Pencernaan mempunyai peranan menghasilkan molekul yang lebih kecil yang
mudah larut dalam air dan dapat diserap oleh tubuh melalui dinding usus halus
dan selanjutnya dibawa oleh aliran darah untuk ditransport keseluruh bagian
tubuh yang memerlukannya.
Penyerapan/absorbsi merupakan suatu proses masuknya zat makanan
ke dalam darah dan limpa melalui dinding usus halus. Komponen zat makanan
diserap dinding saluran pencernaan dan masuk kesistem peredaran darah menuju
berbagai organ tubuh (hati, otot dan sel dari organ lainnya). Didalam organ,
komponen zat makanan digunakan untuk menunjang metabolism yang terjadi didalam
sel dan jaringan serta digunakan untuk pembentukan daging, telur, susu,
tergantung pada jenis ternaknya.
b.
METABOLSME
Metabolisme
adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup,
terdiri atas proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme).
Semua proses metabolism dikatalis oleh enzim, termasuk reasi yang sederhana seperti
penguraian asam karbonat menjadi H2O dan CO2 serta
prosespenguraian bahan makanan di dalam system pencernaan mulai dari mulut,
lammbung, usus dan penyerapan nutrient melalui dinding usus halus dan
penyebarannya keseluruh bagian tubuh yang memerlukan.
Nutrient yang digunakan sel disusun menjadi senyawa lain yang
disebut dengan proses anabolisme atau didegradasi menjadi senyawa lain yang
lebih sederhana yang disebut dengan proses katabolisme. Senyawa sederhana yang
berasal dari pakan membentuk pool metabolism. Senyawa asal pakan mengalami
metabolisme eksogenous sedangkan tranformasi metabolisme bahan organic asal
tubuh disebut metabolisme endogenous. Masuk dan keluarnya senyawa dari pool
secara berkelanjutan menyebabkan terjadinya perubahan yang secara terus menerus
pada pool yang disebut turnover.
Energy
didalam tubuh terbentuk karena metabolisme nutrient/produk metabolismenya.
Energy yang dihasilkan melalui proses aksidasi, disimpan dalam bentuk senyawa
yang kaya energy yaitu ATP (Adenosin tri Phospathe). Energy yan tersimpan dalam
tubuh dalam jumlah yang besar dari yang diperlukan terdapat dalam bentuk lemak
sedangkan dalam jumlah terbatas disimpan dalam bentuk glikogen.
c.
ALUR METABOLISME NUTRIENT DIDALAM TUBUH
Konsep penaturan metabolism adalah homeostatis yaitu proses
pengaturan berbagai kondisi fisiologi yang membantu mempertahankan keadaan
normal, jika kondisi tersebut terganggu. Enzim dan hormone berperan dalam
mengatur metabolism zat makanan di dalam tubuh, sebagai respon terhadap factor
fisiologis, nutrient dan patologis. Sintesis dan katabolisme karbohidrat,
protein dan lemak dipengaruhi enzim.
d.
KOMPOSISI TUBUH
Kerangka tubuh tersusun dari sebagian besar mineral dan protein
sebagai penyikat. Jaringan lunak tersusun atas sebagian besar protein dan
lemak, mengandung mineral yang sangat sedikit yaitu
4%.
Karbohidrat terdapat dalam jumlah yang sedikit yaitu dalam bentuk glukosa dan
glikogen. Komposisi tubuh ternak bervariasi dalam hal kadar air dan kadar lemak
:

1. Ternak
muda mempunyai kadra air lebih tinggi dari ternak yang tua.
2. Kadar
lemak tubuh berbanding dengan kadar air tubuh.
3. Lemak
tubuh merupakan komponen tubuh yang paling bervariasi kadarya.
SISTEM PENCERNAAN RUMONANSIA
Pencernaan
adalah proses penyuraian komponen-komponen organic bahan pakan dari molekul
besar menjadi molekul lebih sederhana sehingga dapat diserap. Yang termasuk
proses pencernaan yaitu semua aktivitas alat pencernaan dan kelenjer-kelenjer
yang berhubungan dengannya. Saluran pencernaan (digestive tract/gastro intestinal
tract adalah saluran cerna yang dimulai dari mulut sampai anus.
Penyerapan/absorbs adalah proses masuknya zat makanan melalui dinding saluran
pencernaan ke system sirkulasi darah.
Pada ternak ruminansia terjadi proses
ruminasi yang meliputi :
1)
Mastikasi
yaitu proses pengunyahan makanan.
2)
Salviasi
yaitu proses pencampuran makanan dengan saliva.
3)
Swallowing
yaitu proses penelanan makanan.
4)
Regurgitasi
yaitu proses pengembalian makanan kembali ke dalam mulut untuk di remastikasi
5)
Remastikasi
yaitu proses pengunyahan makanan kembali.
6)
Reswallowing
yaitu proses penelanan makanan kembali.
a.
Organ
pencernaan ruminansia beserta fungsi :
1.
Mulut
merupakan tempat masuknya makanan, di dalam mulut terdapat lidah dan gigi.
a.
Gigi
ruminansia berjumlah 32 buah dengan komponen incicivus/gigi seri untuk
merenggut makanan dan gigi molar untuk mastikasi
b.
Lidah
berfungsu untuk memegang makanan dan membentuk bolus makanan.
2.
Faring
merupakan tempat lewatnya makanan dan udara.
3.
Esophagus
merupakan lanjuta dari aring.
4.
Lambung
terdiri dari 4 bagian, yaitu :
a.
Rumen,
kapasitasnya 80%. Fungsi rumen :
-
Tepat
pencampuran, engadukan, pencernaan dan pengaliran digesta ke organ pencernaan
berikutnya.
-
Tempat
terjadinya proses fermentasi.
-
Tempat
sintesis sel mikroba.
-
Tempat
sintesis vitamin B12 dan vitamin K.
Pada
ternak ruminansia yang masih muda, makanan yang berbentuk cair tidak
langsung masuk ke dalam rumen, tetapi lewat melalui suatu saluran yang
dinamakan sulcus oesophagii/oesophageal groov dan langsung masuk ke pasca
rumen, abomasum.
b.
Reticulum,
kapasitasnya 5%. Bentuknya seperti jal sehingga dinamakan perut jala, terletak
dibagian paling depan dari lambung, dinding dalm reticulum mengandung tonjolan
pendek dan tipis (cristae). Fungsi reticulum :
-
Sama
degan fungsi esophagus yaitu berperan dalam proses regurgitasi dan eruktasi.
-
Membantu
rumen untuk mengaduk, pencernaan dan pangaliran digesta ke omasum.
c.
Omasum,
kapasitasnya 7-8% bentuknya seperti lembaran buku sehingga dinamakan perut
buku/perut kitab. Lembaran-lembaran tersebut mempunyai bintil yang berfungsi
menggilas/ menghancurkan, menjaring dan menahan padatan agar tidak masuk ke
dalam abomasum. Omasum terletak dibagian kanan ruang perut, tempat terjadinya
penyerapan air.
d.
Abomasums
merupakan lambung sejati yang dilengkapi dengan kelenjer penghasil enzim
sehingga abomasums dinamakan perut kelenjar, kapasitasnya 8-9%. Dinding dalm
abomasums berlipat-lipat berfungsi untuk mencegah makanan tidak cepat berlalu
sehinnga cukup waktu untuk dicerna dalam abomasums.
e.
Usus
halus, terdiri atas 3 segmen :
-
Duodenum
yang sangat bertautan dengan lambung sejati. Pada duodemun bermuara getah
pancreas yang mengandung semua enzim pencernaan zat makanan dan tempat
bermuaranya garam empedu yang diproduksi didalam hati dan disimpan di kantong
empedu. Empedu mengandung garam-garam yang penting untuk absorbsi lemak.
-
Jejunum
dan ileum mempunyai vili yang panjang untuk memperluas permukaan, guna
efisiensi penyerapan.
Fungsi usus
halus, terutama duodenum sebagai tempat utama pencernaan secara enzimatis dan
penyerapan yang palin efisien dan terbesar.
f.
Caecum
pada sapi ukurannya kecil dan kurang penting juga kurang berperan dalam
pencernaan.
g.
Usus
besar (kolon) tempat penyerapan air dan bahan yang tidak sempat diserap di usus
halus, usus besar berakhir di anus.
Proses pencernaan
yang terjadi di dalam saluran pencernaan ruminansia :
1.
Proses
pencernaan secara mekanik yaitu proses pencernaan yang terjadi di dalam mulut
dengan bantuan gigi. Bolus meruaakn gumpalan makanan dalam bentuk bulat
sehingga mempermudah penelanan. Pada ruminansia, proses pengambilan makanan
dilakukan oleh lidah, kemudian dipotong-potong oleh gigi untuk kemudian ditelan
ke dalam rumen.
2.
Proses
pencernaan secara fermentative yaitu proses pencernaan yang terjadi didalam
rumen dan retikulum dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh mikroba rumen.
pada pencernaan fermentative zat makanan dirombak menjadi senyawa lain yang
bukan monomernya (berbeda sifat kimianya) seperti zat intermediate. Jenis
mikrobanya yaitu selulolitik dan proteolitik.
3.
Proses
pencernaan secara enzimatik/hidrolitik yaitu proses pencernaan yang terjadi
didalam abomasums dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh organ pencernaan.
Pada pencernaan hidrolitik, polimer dipecsh menjadi monomer, misalnya
karbohidrat dipecah menjadi glukosa, protein dipecah menjadi asam amino.
Enzim pencernaan
: enzim yang membantu proses pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjer-kelenjer
yang terdapat dalam mulut, lambung, pancreas dan usus. Enzim yang belu aktif
disebut proenzim/zimogen.
-
Di
dalam mulut dihasilkan saliva yang mengandung enzim pregastrik esterase
(lipase) dan α-amilase pada ruminansia muda.
-
Didalam
lambung sel-sel mukosa menghasilkan cairan lambun/cairan pencernaan (gastric
juice). Bagian lambung yang terkait dengan enzim pencernaan :
a.
Bagian
cardiac yang mempunyai kelenjer yang enghasilkan lender.
b.
Bagian
fundus terdiri dari sel utama yang menghaslkan pepsinogen
c.
Sel
pariental menghasilkan HCL.
d.
Sel
epitel menghasilkan mucin/lender.
e.
Bagian
pylorus enghasilkan hormone gastric akan merangsang sel-sel pariental sehingga
dihasilkan HCl, suasana asam oleh HCl akan mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin. Pepsin sebagai enzim aktif akan membantu pengaktifan pepsinogen. Pepsin
merupakan enzim pemecah rangkaian asam animo dibagian dalam/tengah.
-
Di
dalam usus disekresikan 2 macam zat, yaitu :
a.
Getah
usus (duodenum juice) yang dikeluarkan melalui ductus diantara vili, bwesifat
alkalis berfungsi sebagai pelumas dan melindungi dinding duodenum dari HCl yang
masuk dari lambung.
b.
Getah
pancreas disekresikan oleh kelenjar yang terletak pada lipatan duodenum.
-
Enzim
yang disekresikan oleh pancreas, yaitu Tripsinogen, Khimotripsinogen,
Prokarboksipeptidase A dan Prokarboksipeptidase B, Alfa Amilase, Lipase.
SISTEM PENCERNAAN TERNAK MONOGASTRIK
A.
Alat
pencernaan unggas dan fungsinya:
1.
Mulut
untuk mengumpulkan dan memperkecil ukuran makanan
2.
Oeshopagus
merupakan saluran dari mulut ke lambun.
3.
Crop
yaitu tempat penyimpanan makanan sementara dan pembahasan makanan.
4.
Lambung,
teragi 2 :
a.
Proventrikulus
merupakan lambung kelenjar yang menghasilkan enzim pepsin dan HCl.
b.
Gizzard
yaitu lambun otot yang berperan dalam mengecilkan ukuran makanan secara
mekanik.
5.
Usus
halus (duodenum, jejunum, ileum) berfungsi :
a)
Mencerna
protein, karboidrat, lemak serta menyerap hasil pencernaan.
b)
Menghasilkan
enzim
6.
Sekum
yaitu tempat fermentasi.
7.
Usus
besar berfungsi untuk :
-
Tempat
aktivitas bakteri.
-
Tempat
penyerapan air.
-
Tempat
penyimpanan kotoran.
8.
Kloaka
berfungsi sebagai tempat bermuaranya feses, urine, telur serta sperma.
9.
Vent
merupakan tempat pengeluaran komponen dari saluran cerna dan saluran urine.
B.
Organ aksesoris :
1.
Hati
2.
Pancreas
3.
Limpa
C.
Proses
pencernaan pada unggas :
1.
Proses
pencernaan secara mekanik pada unggas berlangsung pada gizzard, pakan di dalam
gizzard dicerna dengan bantuan grit dan adanya kontraksi otot gizzard menjadi
pasta.
2.
Proses
pencernaan secara mikrobiologik terjadi dengan adanya mikroba yang ikut
berperan dalam proses pencernaan. Pada tembolok ditemukan beberapa bakteri
aktif yang menghasilkan asam organic seperti asa setat dan asam laktat dan juga
ceca terjadi sedikit pencernaan hemiselulosa oleh bakteri.
3.
Proses
pencernaan secara kimiawi/enzimatis dibantu dengan adanya enzim yang dihasilkan
oleh organ pencernaan. Enzim utama yang dihasilkan oleh pancreas :
1)
Enzim
ribonuklease dan deoksiribonuklease bekerja pada DNA dan RNA memecah asam
nukleat menjadi nukleotida.
2)
Enzim
proteolitik yang terdiri dari :
-
Tripsin
-
Kimotripsin
yang disekresi dalam bentuk tripsonogen dan kimotripsinogen.
-
Karboksipolipeptidase
yang bekerja pada peptide.
Getah pancreas
juga berperan untuk :
a.
Menetralkan/
secara efektif meningkatkan pH (kebasaan) chime untuk diteruskan ke usus halus.
b.
Mensekresikan
natrium bikarbonat.
c.
Larutan
alkalin /sama dengan basa kuat.
Tripsonogen
diaktifkan oleh enzim enterokinase yang dihasilkan oleh mukosa usus.
Kimotripsinogen diaktifkkan oleh tripsin, tripsin merupakan enzim proteolitik
dan bekerja dengan optimum pada medium yang bersifat basa.
3)
Amylase
pankreatik memecah pati menjadi disakarida maltose, pH optimum bagi amylase
yaitu 7,0.
4)
Enzim
maltase terdapat didalam cairan pakreas yang memecah matosa menjadi glukosa.
5)
Lipase
pankreatik menghidrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Enzi ini
bekerja efektif setelah lemak mengalami emulsifikasi oleh empedu.
Enzim-enzim yang
dihasilkan oleh usus halus :
1)
Enterokinase
yaitu enzim yang mengaktifkan tripsinogen.
2)
Enzim-enzim
inverse :
a.
Maltase
: menhidrolisis maltose menjadi 2 glukosa.
b.
Sukrase
menghidrolisis sukrosa menjadi glukoda + fruktosa.
c.
Lactase
menghidrolisis laktosa menjadi glukosa + galaktosa.
3)
Peptidase
4)
Ribonuklease
5)
Deoksiribonuklease
SISTEM
PENCERNAAN TERNAK HID GUT FERMENTOR
1.
System
dan Alat Pencernaan pada Kuda
Alat
pencernaan :






System
pencernaan ternak kuda :
1.
Mulut
merupakan bagian pertama dari system pencernaaan yang mempunyai 3 fungsi yaitu
mengambil pakan, pengunyahan secara mekanik dan pembasahan pakan dengan saliva.
2.
Pharynx
adalah penyambung rongga mulut dan esophagus, esophagus memiliki panjang 50-60
inchi.
3.
Kambung
kuda relative lebih kecil dibandingkan ternak ruminansia. Kapasitas lambung
kuda antar 8-15 liter/hanya 9% dari total kapasitas saluran ruminansia. Waktu
tinggal pakan dilambung hanya sekitar 30 menit dan hasil fermentative adalah
asam laktat bukan FVA.
4.
Pancreas,
konsentrasi enzim dan kadar HCO3 rendah. Bagian pancreas kuda
terdiri dari endokrin dan eksokrin.
5.
Usus
halus merupakan teapt utama untuk mencerna karbohidrat, protein, lemak serta
tempat absorbs vitamin dan mineral. Kapasitas usus halus 30% dari seluruh
kapasitas saluran pencernaan kuda. Usus halus terdiri dari duodenum, jejunum,
dan ileum. Proses pencernaan di usus halus yaitu pencernaan enzimatik dibantu
oleh enzim yang dihasilkan oleh usus halus, yaitu enzim peptidase, dipeptidase,
amylase, dan lipase.
6.
Terjadi
system pencernaan secara fermentative, tetapi prosesnya terjadi sesudah usus
halus yaitu pada caecum.
7.
Caecum
kuda memiliki kapasitas yang besar berfungsi sebagai tempat terjadinya proses
fermentasi, yang dapat disamakan dengan rumen pada ternak ruminansia. Pada
caecum ditemukan banyak mikroorganisme yang akan menghasilkan enzim untuk
mencerna makanan secara fermentative.
8.
Usus
besar terdiri dari caecum, cokon dan rectum. Caecum dan colon memiliki
kapasitas 60% dari keseluruhan saluran encernaan yang berfungsi utnuk :
1)
Tempat
fermentasi karbohidrat structural (selulosa, hemiselulosa) dan karbohidrat yang
dapt larut yang lolos dari pencernaan didalam usus halus menjadi FVA, FVA
diserap did ala usus besar dan digunakan oleh ternak sebagai sumber energy.
2)
Sintesis
asam amino, vitamin B dan K.
3)
Tempat
utama encerna komponen pakan serat (NDF).
2.
System
dan Alat Pencernaan Kelinci
Kelinci
merupakan ternak herbivore, memefermentasi pakan di caecum dengan kapasitas ±
50% dari seluruh kapasitas saluran pencernaannya.
Alat
pencernaan kelinci :
1.
Mulut,
terjadi pencernaan secara mekanik yaitu dengan jalan mastikaso bertujuan untuk
memperkecil ukuran partikel pakan dan mencampurnya dengan saliva yang mengandung
enzim amylase yang mengubah pati menjadi malosa agar mudah ditelan.
2.
Oesophagus
merupakan lanjutan dari pharing dan masuk ke dalam cavum abdominal dan bermuara
pada bagian ventriculus.
3.
Ventrikulus
merupakan lambung kelinci yang terdiri dari 3 bagian yaitu bagian awal
(cardiac), bagian tengah (fundus) dab bagian akhir (pylorus). Fungsi dari
ventrikulus sebagai tempat penyimpanan pakan dan empat terjadinya proses
pencernaan secara enzimatis, yaitu dinding lambung mensekresikan getah lambung.
4.
Usus
hallus terdiri dari duodenum, jejunum, ileum. Kelenjar branner menghasilkan
getah duodenum dan disekresikan ke dalam duodenum melalui vili-vili, getah ini
bersifat basa. Getah pancreas yang dihasilkan disekresikan ke dalam duodenum
melalui ductus pancreaticus. Jejunum merupakan kelanjutan dari duodenum dan
ileum disebelah caudal ventrikulus dan berfungsi sebagai tempat absorbs
makanan.
5.
Coecum
berbentuk seperti kantung berwarna hujai tua keabu-abuan. Dalam coecum makanan
disimpan dalam waktu sementara. Pencernaan selulosa dilakukan oleh bakteri yang
menghasilkan asam asetat, propionate dan butirat.
6.
Rectum
merupakan kelanjutan dari kolon dan membentuk feses, rektu berakhir sebagai
anus.
7.
Anus
tempat keluarnya feses yang mengandung air, feses merupakan sisa makanan yan
tidak tercerna. Cairan dari traactur digestivus, sel-sel epitel usus,
mikroorganisme, garam organic stearol dan hasil dekomposisi dari bakteri keluar
melalui anus.
PENGATURAN
SELERA (KEINGINAN ) MAKAN
Lapar
adalah suatu rangkaian isyarat dari dalam tubuh yang mendorong usaha untuk
memperoleh dana mengkonsumsi makanan. Lapar berkaitan dengan :
a.
Rasa
peeih dan sakit pada lambung
b.
Gelisah
dan tegang dari biasanya
c.
Nafsu
makan
Kenyang
berlawanan degan lapar, kenyang berarti terpenuhinya rasa keinginan/pencarian
makanan.
Teori
tentang asalnya sensasi lapar :
1.
Teori
Peripheral Original ( Haller dan Canon, 1992)
-
Rasa
lapar berasal dari jaringan peripheral, yaitu organ diuar system syarafpusat.
-
Tempat
rasa lapar itu dilambung/perut, hal ini mendukung teori “ rasa lapar timbul
bersamaan dengan rasa perih dan sakit dalam lambung, rasa perih tersebut karena
kontraksi ritmik yang kuat pada lambung akibat lambung kosong, kontraksi ini
disebut kontraksi lapar (hunger contruction).
-
Rasa
lapar tergantung pada kontraksi lapar.
Banyak
fakta yang bertentangan dengan teori ini :
a.
Dalam
keadaan puasa, rasa perih pada lambung akan berkurang dengan mendekati
sore/waktu berbuka, padahal semakin sore lambung semakin kosong.
b.
Pada
kasus vagotomi (syaraf vagus lambung dipotong dehingga lambung tidak
berkontraksi). Dalam keadaan ini harusnya tubuh tidak mengalami sensasi lapar,
tetapi kenyataannya tidak demikian, ternak masih merasa lapar.
2.
Teori
Central Origin (magendie dan milne Edwards)
-
Pencetus
rasa lapar ada diluar lambung, sensasi lapar berasal dari pusat syaraf yang
terdapat di dalam otak (cetral original) yaitu hipotalamus.
-
Stimulasi
(pembawa berita) kepusat terdapat alam darah, maka dari pusat tersebut turun
perintah untuk makan (lapar) atau berhenti makan (kenyang).
-
Selera
makan diatur secara neuro-humoral yang pusatnya terdapat pada system syaraf
pusat.
-
Ada
2 daerah pada hipotalamus yang berperan :
-
Nuclei
dibagian lateral hipotalamus merupakan pusat lapar (hunger centre/pusat makan).
-
Bagian
ventromedial hipotalamus adalah pusat kenyang (satiety centre).
-
Perangsangan
pada lateral hipotalamus (pusat lapar) menyebabkan hewan makan dengan lahap.
-
Perangsang
pada ventromedial hipotalamus (pusat kenyang) menyebabkan hewan berhenti makan
dan merasa kenyang.
3.
Teori
General Origin (Roux dan Foster) merupakan gabungan dari 2 teori sebelumnya,
teori ini yang sampai sekarang masih dianut.
-
Rasa
lapar asalnya dari seluruh tubuh.
-
Pada
teori ini, definisi lapar diperluas “lapar perut yaitu lapar yang disebabkan
oleh kontraksi perut kosong”.
-
Lapar
fisilogis adalah lapar yang bermakna bahwa tubuh kekurangan zat makanan
tertentu.
Factor
yang merangsang pusat lapar dan pusat kenyang :
1.
Ransangan
Metabolik yaitu ransangan yang menimbulkan efek terhadap pengaturan selera
makan secara kimia.
a.
Teori
Glukostatik (dikemukakan oleh Mayer 1952)
-
Glukosa
dalam darah berperan sebagai pembawa ransangan kepusat syaraf untuk mengatur
makan. Pada hipotalamus ada reseptor glukosa yang peka terhadap kadar glukosa
darah, jika glukosa darah menurun maka akan timbul nafsu makan.
-
Teori
ini kurang memuaskan bagi ahli nutrisi ruminansia :
a)
Raid
(1950) kadar glukosa darah domba rendah sekali yaitu 25-50 mg%, kadar glukosa
tersebut tidak berubah karena pemberian makanan, kebuntingan atapun puasa.
b)
Maning
(1960) infuse larutan glukosa pada sapi perah tidak merubah selera makan.
Para alhi
nutrisi berpendapat bahwa pada ternak ruminansia yang mengatur selera makan
secara kemostatik adalah asam asetat. Alasan untuk ini :
-
Produk
pencernaan fermentative utama pada ruminansia adalah asam asetat.
-
Sel-sel
jaringan periferi lebih banyak memanfaatkan asam asetat daripada glukosa.
-
Banyak
penelitian menunjukkan bahwa kadar asam asetat darah mempengaruhi selera makan.
-
Meningkatnya
asam asetat dalam darah akan menurunkan nafsu makanerasa kenyang).
b.
Teori
Lipostatik (dikemukakan oleh Kennedy, 1952)
-
Selera
makan dipengaruhi oleh lemak tubuh, bila lemak tubuh berkurang maka selera
makan akan naik.
-
Teori
ini didukung oleh green Wood (1981) kadar lipoprotein lipase dala jaringan
adipose dapat menguatkan rasa lapar.
c.
Teori
Aminostatik (dikemukakan oleh Melinkof)
-
Selera
makan ditentukan oleh konsentrasi asam amino dalam plasma darah
-
Konsumsi
protein yang tinggi cepat enimbulkan sensasi kenyang. Hal ini karena konsumsi
protein tinggi meningkatkan kadar asam amino plasma darah (PAA) sebabkan selera
makan menurun.
-
Teori
tersebut kemudian dikoreksi oleh happer (1964).
-
Proses
penurunan selera makan karena kenaikan kadar PAA hanyalah suatu proses adaptasi
saja karena jika darah sudah jenuh dengan zat makan apa saj (bukan hanya asam
amino), maka selera makan akan menurun.
d.
Teori
Termostatik (brokbeck)
-
Hewan
akan makan (lapar) untuk mencegah agar suhu tubuhnya tidak turun (hypothermia)
dan berhenti makan (kenyang) untuk mencegah agar suhu tubuh tidak naik terus
(pyperthermia).
-
Panas
yang timbul dari oksidasi makanan berpran sebagai berita kebagian dorsal
hipotalamus untuk menyesuaikan konsumsi makan.
-
Faktor-faktor
yang mendukung teori thermostatic :
1)
Pusat
lapar dan pusat kenyang peka terhadap perubahan suhu.
2)
Selera
makan cenderung menurun pada lingkungan yang bertemperatur tinggi.
3)
Zat
makanan metabolism yang banyak memprroduksi panas enderung cepat menimbulkan
rasa kenyang.
4)
Laju
sekresi hormone tiroksin cenderung menurun pada lingkungan yang bersuhu rasa
kenyang.
2.
Ransangan
non metabolic.
Semua factor
yang menyebabkan terjadinya keregangan alat pencernaan, contoh jumlah makanan
yang dimakan dan tekanan osmotic digesta.distensi adalah meningkatkankeregangan
alat pencernaan akibat pemuaian isi alat pencernaan, ini dicatat oleh system
penerima yaitu stretch receptor.
Semua system
penerima ini meneruskan rangsanga ke system syaraf pusat melalui syarah dan
darah.
1)
Jumlah
makanan yang dimakan
-
konsumsi
yang tinggi menyebabkan distensi saluran pencernaan, sehingga timbulkan sensasi
kenyang.
-
Pakan
bersifat bulky dapat menyebabkan distensi sehingga cepat merasa kenyang.
2)
Tekanan
osmotic dicatat oleh system penerima osmotic (osmotic reseptor).
Jika
tekanan osmotic tinggi maka kadar air digesta meningkat, maka dinding saluran
pencernaan akan menegmbang ( distention) sehingga menimbulkan sensasi kenyang.
Nutrient berbentuk molekul kecil (asam animo, glukosa dan garam) cenderung
untuk meningkat tekanan osmotic, sehingga meningkatkan disgensi lambung dan
usus, sehingga cepat timbulkan sensasi kenyang.
System
Syaraf Pusat
Pusat
lapar dan pusat kenyang tidak bekerja sendiri mengatur selera makan, pusat
tersebut mendapat bantuan dari bagian-bagian otak lainnya, yaitu : neocortex,
limbic system, lobus pirifor, amigdaloid, dorsal hipotalamus, dan reflex makan.
System syaraf pusat yang terlibat dalam penatura selera makanan :
-
Bagian
dorsal hypothalamus merupakan pusat pengaturan selera makan secara
thermostatic.
-
Bagian
lateral hyphotalamus berperan sebagai pusat lapar.
-
Bagian
ventro medial hypothalamus berperan sebagai pusat kenyang.
-
Reflek
makan (feeding reflexes) membantu konsumsi makanan melalui kerja panca indera.
Jenis
ransangan pada reflek makan : visual (penglihatan), olfaktoris (penciuman),
gustatoris (cita rasa), auditoris (pendengaran), tactile (sentuhan).
Mekanisme
control terhadap konsumsi makanan :
1.
Level
metabolic yaitu konsentrasi zat-zat makanan, metabolit/hormone dapat
menstimulir sistim syaraf pusat (CNS = Central Nervus System) yang menyebabkan
ternak mulai/berhenti makan.
2.
Level system pencernaan yaitu jumlah digesta dapat
menemtukan jumlah yang dapat dicerna oleh ternak.
3.
Pengaruh
eksternal, misalnya iklim.
AIR
Fungsi
air :
1.
Koponen
utama dalam metabolism.
2.
Factor
utama dalam mengontrol suhu tubuh.
Sumber
air :
1.
Air
minum
2.
Air
yang terkandung dalam pakan
3.
Air
metabolik
4.
Air
yang dibebaskan dari hasil polimerasasi asam amino
5.
Air
hasil katabolisme tubuh bila terjadi neraca energy yang negative.
Air
tubuh ternak :
1.
Kandungan air tubuh ternak tergantung pada
spesies, umur, dan lemak tubuh.
2.
Kandungan
air tubuh ternak dewasa bebas lemak relative konstan berkisar 71-73% dari berat
tubuh.
3.
1/3
dari total air tubuh (17-30% berat tubuh) merupakan air yang terdapat pada
ekstraseluler, 6% merupakan air terdapat
pada plasma sel, dan 40% merupakan air sel.
Air
dan pengatur suhu tubuh :
Air mempunyai beberapa sifat yang
berpengaruh pada pengaturan suhu tubuh ternak. Proses pengontrolan suhu tubuh
dapat melalui paru-paru, kulit dan pembuluh darah.
Factor
yang mempengaruhi kebuuhan air pada
ternak :
a.
Factor
makanan
b.
Factor
lingkungan, suhu dan kelembaban.
c.
Factor lai seperti kesanggupan menahan air,
aktifitas ternak dan kondisi fisiologi ternak (sedang tumbuh, bunting,
laktasi).
Pembatas
air, bila suplai air terbatas maka akan berpengaruh pada :
1)
Penurunan
konsumsi pakan dan produksi ternak.
2)
Urine
dan air feses menurun.
3)
Ternak
akan kehilangan berat badan karena hehidrasi. Akibat dehidrasi pada suhu panas
maka akan meningkatkan denyut nadi, suhu rectal dan konsentrasi darah.
4)
Ternak
akan kehilangan air didalam dan diluar sel, kesulitan menggerakkan otot,
kehilangan kestabilan emosi dan kematian.
Pengaturan
keseimbangan air bergantung pada :
1.
Mekanisme
hipotalamus dalam mengendaikan rasa haus.
2.
Hormone
auntidiuretik (ADH)
3.
Retensi/ekskresi
air oleh ginjal.
KARBOHIDRAT
1)
Fungsi
karbohidrat
Fungsi
karbohidrat secar umum dalam tubuh ternak adalah sebagi sumber energy untuk
badan, sebagi lemak badan, lemak air susu, gula air susu, glikogen tubuh, gula
darah, bagian – bagian kerangka karbon untuk sintesa protein dan sebagai
monsakarida dalam struktur polisakarida dan asam nukleat tubuh.
1.
Fungsi
karbohidrat bagi hewan ruminansia antara lain sebagai :
a.
Sumber energy, 1 karbohidrat menghasilkan 4
kilokalori.
b.
Pemberi rasa manis pada makanan, monosakarida
dan disakarida berfungsi untuk memberi rasa manis pada makanan. Fruktosa
merupakan gula yang paling manis.
c.
Penghemat protein
d.
Pengatur metabolisme lemak
e.
Membantu pengeluaran feses
2.
Fungsi
karbohidrat bagi hewan Monogastrik antara lain :
a.
untuk
memenuhi kebutuhan energi dan panas bagi semua proses-proses tubuh.
2) Klasifikasi Karbohidrat
a. Klasifikasi sederhana terbagi ke dalam dua jenis yaitu monosakarida
dengan rumus umum C6H12O6 dan disakarida dengan rumus C12H22O11.
1. Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua
molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul
air. Contoh dari disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa. Disakarida dibina atas dua untai
monosakarida, dan dalam usus dipecah oleh enzim disakarase menjadi dua macam
monomer. Disakarida terkenal yang ialah sukrosa, maltosa, dan laktosa.
b.
Klasifikasi
kompleks terbagi atas dua bagian yaitu oligosakarida dan polisakarida
1.
Oligosakarida
Senyawa
yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa
molekul monosakarida. Dua molekul monosakarida yang berikatan satu dengan yang
lain membentuk satu molekul disakarida. Oligosakarida yang lain ialah
trisakarida yaitu yang terdiri atas tiga molekul monosakarida dan tetrasakarida
yang terbentuk dari empat molekul monosakarida. Oligosakarida yang paling
banyak terdapat dalarn alarn ialah disakarida.
2.
Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat yang terdiri dari
banyak sakarida. Rumus umum dari polisakarida yaitu C6(H12O5)n. Contoh dari
polisakrida ialah amilum, glikogen an selulosa.
c.
Pencernaan
dan penyerapan Karbohidrat
Penyerapan dan
pencernaan karbohidrat berbeda, tergantug jenis ternak.
a.
Ruminansia
Makanan
ruminansia mengandung banyak selulosa, hemiselulosa, pati dan karbohidrat yang
larut dalam air dan fruktan – fruktan. Selulosa dan hemiselulosa tidak dicerna
oleh enzim – enzim yang dihasilkan oleh hewan ruminansia tetapi dicerna oleh
jasad renik yang juga dapat mencerna pati dan karbohidrat yang larut dalam air.
Namun lignin tidak dapat dicerna balik oleh ruminansia maupun jasad renik.
Selulosa Pati
![]() |
|||
![]() |
|||
Selubiose Maltosa Isomaltosa
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||

![]() |
Glukosa – 6 fosfat





![]() |
![]() |
||

Fruktosa 1,6 – difosfat
![]() |
Asam piruvat
Gambar 2. Skema Perubahan
Karbohidrat menjadi Asam Piruvat dalam rumen.
Setelah
karbohidrat dirobah menjadi asam piruvat, asam piruvat akan dirobah kembali
menjadi asam lemak atsiri dalam rumen. Berikut skema perubahan asam piruvat
menjadi asam atsiri




![]() |
|||
![]() |
|||






Laktil ko A Malat
![]() |
![]() |
![]() |
|||
Asetil fosfat Betahidroksi Akrilil ko A Fumarat



![]() |


![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
Asetat Butiril ko A
![]() |
Butirat Propionat
Gambar
3. Perubahan asam piruvat menjadi asam lemat atsiri.
b.
Monogastrik
1. Pada ayam
pencernaan karbohidrat dimulai ditembolok yang mempunyai enzim alfa-amilase
yang berasal dari kelenjar ludah. Alfa-amilase ini digunakan untuk memecah pati
(amilosa) menjadi gula lebih sederhana yaitu dekstrin dan maltosa.
2. Di
Proventrikulus tidak terjadi pencernaan pati karea pH disini rendah (2-4), sehingga aktivitas
enzim alfa-amilase menurun. Di Ventrikulus/gizzard juga tidak terjadi
pencernaan pati karena pH disini sekitar 2,6 sedangkan pH untuk aktivitas
alfa-amilase di atas 4,5. Pencernaan hemiselulosa tetapberlanjut disini.
3. Digizzard ini
terjadi pemecahan bahan makanan dan molekul KH secara mekanis dari partikel
yang lebih besar menjadi partikel yang lebih halus, tetapi pemecahan secara
enzimatis tidak terjadi.
4. Di Usus halus
terdapat bermacam enzim pencerna alfa-amilase, maltase (glukosidase),
isomaltase (oligo-1,6-glukosidase), sukrase (invertase) dan laktase. Pencernaan
KH dalam usus halus unggas berlansung pada bagian jejenum karena bagian ini
enzim-enzim pencerna KH mempunyai aktivitas tertinggi. Berikutnya pada bagian
ileum dan paling rendah pada duodenum. Rendahnya pencernaan KH pada bagian
Duodenum disebabkan PH pada duodenum ini lebih rendah dari pada bagian lainnya,
yaitu sekitar 4,0.
d.
Metabolisme
Karbohidrat
Metabolisme karbohidrat merupakan proses penguraian
karbohidarat yang meliputi tahapan–tahapan untuk memperoleh hasil yang sesuai
dengan bantuan enzim – enzim pencernaan.
1. Glikolisis
Glikolisis merupakan katabolisme
karbohidrat yang menggunakan oksigen bebas untuk menghasilkan energi.Glikolisis adalah rangkaian reaksi
yang mengubah glukosa menjadi dua molekul piruvat. Dilihat dari keseluruhan,
glikolisis terbagi menjadi dua bagian atau fase :
Fase 1
: meliputi tahap reaksi enzim yang
memerlukan ATP, yaitu tahap reaksi dari glukosa sampai dengan pembentukan
fruktosa 6-fosfat (dari tahap 1 – 5)
Fase 2
: meliputi tahap reaksi yang
menghasilkan energi (ATP dan NADH) yaitu dari gliseraldehide 3-fosfat sampai
dengan piruvat (dari tahap 6 – tahap 10).






ADP H2O
Glukosa 6 fosfat
Fosfoheksoismerase 2
Fruktose 6 fosfat






ADP H2O


4 5 fruktose difosfat aldolase
3- fosfat triose
Dihidroksiaseton 6 3-fosfogliseraldehide



NADH
+ ( H+)

ADP
8 fosfogliserat kinase
ATP
3-
fosfogliserat




H2O H2O



11 enolfiruvat
kinase
ATP
Piruvat
Gambar 4. Jalur glikolisis
2. Siklus
krebs
a.
Proses perubahan asetil co-A → H, proses
ini terjadi didalam mitokondria.
b.
Pengambilan asetil co-A di
sitoplasma dilakukan oleh: oxalo asetat → proses spengambilan ini terus berlangsung sampai
asetil co-A di sitoplasma habis
c.
Jika dalam asupan nutrisi kekurangan
KH → akan kekurangan oxaloasetat
d.
Kekurangan oxaloasetat → pengambilan
asetil co-A di sitoplasma terhambat → asetil co-A menumpuk di sitoplasma
e.
Penumpukan asetil co-A → berikatan
sesama asetil co-A → asam aseto asetat
f.
Asam aseto asetat → senyawa tidak
setabil → mudah mengurai: aseton + asam β hidroksi butirat
g.
Ketiga senyawa: asam aseto asetat,
aseton dan asam β hidroksi butirat → disebut Badan Keton
h.
Meningkatnya badan keton didalam
darah → keto
i.
Badan keton bersifat racun bagi otak
→ koma
3.
Fosforilasi
oksidatif asam piruvat
Dalam
proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap
oleh senyawa yang disebut ATP. Fosforilase oksidatif adalah proses perubahan
ADP → ATP dengan cara mengambil energi yang dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi
H + O2 → H2O).
-
R/ 2 H + ½ O2 + 2e + ADP → H2O + ATP
-
Energi yang dihasilkan: 34 ATP
-
Total hasil energi metabolisme
karbohidrat: 38 ATP
e. Kebutuhan
karbohidrat untuk ternak
Fungsi
utama karbohidrat adalah penghasil
energi di dalam tubuh ternak
sapi. 1 gram karbohidrat akan
menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan
energi hasil proses oksidasi (pembakaran)
karbohidrat ini kemudian akan digunakan
untuk menjalankan berbagai fungsi. Setelah dicerna, karbohidrat tersebut
diserap oleh darah berupa glugosa dan langsung dioksidasikan untuk menghasilkan
energi atau untuk cadangan lemak tubuh. Yang termasuk karbohidrat ialah serat
kasar, BETN (yakni bahan-bahan yang banyak mengandung pati dan gula). Jagung
dan makanan butiran lainnya juga banyak mengandung karbohidrat. Namun, kebutuhan
karbohidrat ini juga bisa dipenuhi oleh bahan hijauan, sehingga dalam hal
kebutuhan karbohidrat ini ternak tidak banyak mengalami kesulitan.
f.
Defisiensi
Karbohidrat
Sebagai salah
satu sumber energi bagi ternak, defisiensi karbohidrat dapat berdampak pada ternak
maupun produksinya. Bila lemak yang juga berperan sebagai sumber energi
diandalkan , maka dapat terjadi gangguan pencernaan, kekurangan glukosa dalam darah hewan dan
selanjutnya terhubung dengan kegiatan metabolisme.
LEMAK
Lemak
atau lipid juga disusun oleh tiga unsur, yaitu C, H, O akan tetapi
perbandingannya berbeda dengan karbohidrat (KH), dimana unsur oksigennya
sedikit, sedangkan unsur karbon dan hidrogen lebih banyak. Pada lemak C:O =
8,5:1 dan H:O = 16,3:1, sedangkan pada KH C:O = 1:1 dan H:O = 2:1. Dengan
banyaknya unsur C dan H ini menyebabkan energi yang dikandung lemak lebih
tinggi dari pada KH.
a.
Klasifikasi lemak
1.
Lemak
sederhana (simple lipid ), yaitu gabungan antara asam-asam lemak dengan alkohol
(gliserol dan kholesterol).Contoh: trigliserida.
Di samping itu ada pula ester asam lemak
dengan alkohol rantai panjang yang disebut dengan lilin (wax). Lilin ini tidak
penting bagi unggas.
2.
Lemak
majemuk (compound lipid), yaitu gabungan antara dua asam lemak dengan alkohol
(gliserol) ditambah fosfat, choline, serine dan lain-lain. Contoh: lecithin,
cephalin dan sphyngomyelin.
3.
Lemak
derivatif (derived lipid), yaitu senyawa-senyawa yang berasal dari perubahan
lemak. Contoh: asam lemak, gliserol, sterol (kholesterol, sitosterol,
ergosterol) dll.
b.
Pencernaan
dan penyerapan lemak oleh ungas
Pencernaan lemak
terjadi pada usus halus yaitu pada bagian duodenum. Enzim yang mencerna yaitu
lipase yang berasal dari prolipase yang tidak aktif, dan diaktifkan oleh enzim
colipase. Enzim lipase dihasilkan oleh pancreas. Asam-asam lemak rantai pendek
dan gliserol langsung diserap pada sel mukosa usus halus.
Asam lemak rantai panjang, monogliserida,
digliserida dan kholesterol diemulsifikasi terlebih dahulu oleh garam-garam
empedu membentuk micelle (misel) sebelum diserap.
Garam-garam
empedu berupa glikokholat dan taurokholat yang terbuat dari kholesterol
ditambah glisin atau taurinm, dibuat di hati dan dialirkan ke duodenum usus
halus melalui saluran dari kantung empedu ke duodenum.
Ada dua Teori
tentang penyerapan ini :
a)
Misel
langsung diserap oleh usus halus.
b)
Misel
tidak langsung diserap oleh ususn halus, tetapi dipecah dulu pada permukaan
mukosa usus halus.
Sebagian besar
asam lemak esensial akan rusak oleh karena proses biohidrogenasi, namun ternak
tidak mengalami defisiensi. Sebagian kecil asam lemak esensial yang lolos dari
proses di dalam rumen tersebut, sudah dapat memenuhi kebutuhan ternak.
Mikroba rumen juga mampu mensintesis beberapa asam lemak rantai panjang
dari propionat dan asam lemak rantai cabang dari kerangka karbon asam-asam
amino valin, leusin dan isoleusin. Asam-asam lemak tersebut akan
diinkorporasikan ke dalam lemak susu dan lemak tubuh ruminansia.
Ruminansia muda mempunyai kemampuan untuk mengkonversi
glukosa menjadi asam-asam lemak, namun ketika rumen berfungsi, kemampuan itu hilang
dan asetat menjadi sumber karbon utama yang digunakan untuk mensintesis
asam-asam lemak.
Asetat akan didifusi masuk ke dalam darah dari rumen dan
dikonversi di jaringan menjadi asetil-CoA, dengan energi berasal dari
hidrolisis ATP menjadi AMP.
Jalur ini terjadi di tempat penyimpanan lemak tubuh yaitu
jaringan adiposa (di bawah kulit, jantung dan ginjal). Konversi asetil-CoA
menjadi asam-asam lemak rantai panjang sama terjadinya antara ruminan dan
monogastrik.

1
monogliserida













![]() |
dihidrolisi
asetin fosfat (DHAT) asam lemak bebas 2 monogliserida




Glycerofosfat AMPvPi


![]() |


Asam fosfatida

fosfolipid
α-protein

trigliserida
![]() |
asam lemak yang aktif chytomicron
system
lymp darah
portal
Gambar
5. Skema Pencernaan dan penyerapan lemak pada ternak non ruminansia
phipolipase

![]() |
|||
![]() |
|||



Lysocytin
![]() |
Garam-garam
empedu



Glukosa FFA



AMP
+ P1
Gliserolfosfat

![]() |
Asam Fosfolipid
![]() |







Chylomicron
Sistem
lipid
Gambar 6. Skema pencernaan dan
penyerapan lemak pada ternak ruminansia
PROTEIN
Protein merupakan salah satu
kelompok bahan makronutrient, protein ini mempunyai peranan yang lebih penting
dalam pembentukan biomolekul dari pada sumber energi namun apabila organisme
sedang kekurangan energi maka protein juga dapat dipakai sebagai sumber energy
karena kandungan energy protein 4 kkal/gr. Protein mengandung N, disamping
C,H,O kadang kadang juga ada P,Fe dan S. Protein dalam bahan makanan saat
makanan sangat penting dalam kehidupan organisme protein berfungsi sebagai zat
utama dalam membentuk dan pertumbuhan, protein menyusun ¾ zat padat tubuh yaitu
otot,enzim,antibodi dan hormone.
a.
Protein
& asam amino
Komposisi
protein:
1.
karbon : 51-55%
2.
Hidrogen : 6,5-7,8%
3.
Oksigen : 21-23,5%
4.
Nitrogen : 16%
5.
S
di dalam jumlah kecil
Bila protein
dihidrolisis, maka diperoleh unit-unit kecil asam-asam amino.
b.
Fungsi
protein:
a.
Menyediakan
asam-asam amino untuk protein tubuh, misalnya untuk: protein otot,
tulang,jaringan penghubung, hormon, enzim, antibodi,komponen susu, perbaikan
sel.
b.
Memelihara
sistem kekebalan tubuh
c.
Mengendalikan
reaksi kimia dalam tubuh.
d.
Sebagai
sumber energi.
e.
Memungkinkan
terjadinya komunikasi antar komponen tubuh sehingga berfungsi normal.
c.
Klasifikasi
protein:
a)
Berdasarkan komposisinya:
-
Protein sederhana
-
Protein konyugasi
b)
Klasifikasi protein berdasarkan bentuk:
-
Protein globular
-
Protein fibrosa (protein serat)
c)
Klasifikasi protein berdasarkan fungsi biologisnya:
a.
Berdasarkan komposisinya: ada 2
1.
Protein sederhana adalah protein yang hanya disusun
oleh asam amino saja dan bila dihidrolisa hanya
akan menghasilkan asam-asam amino.
2.
Protein konyugasi adalah protein yang disusun selain
dari asam amino juga ada senyawa organik dan anorganik lainnya.
d)
Klasifikasi protein berdasarkan protein konyugasi:
1.
Nukleoprotein mengandung asam nukleat.
2.
Glikoprotein mengandung gugusan karbohidrat.
3.
Fosforpotein menghasilkan h2po4 setelah hidrolisa
(tidak asam nukleat atau fosfolipid).
4. Lipoptotein yaitu
kombinasi protein dan lipid
5. Kromoprotein
mengandung gugusan prostetik berwarna seperti heme atau flavin.
e)
Klasifikasi
protein berdasarkan fungsi biologis protein
1.
Enzim
2.
Protein
transport
3.
Nutrient
& storage protein
4.
Protein
kontraktil atau motil
5.
Protein
struktural
6.
Protein
pertahanan
7.
Protein
pengatur
d.
Asam
amino
Asam
amino merupakan molekul pembentuk protein.
Mengandung:
a)
Gugus
amino (nh2)
b)
Gugus
karboksil (cooh)
Struktur asam
amino:

R-c- cooh
![]() |
Nh2
Asam
amino esensial & non esensial
a)
Asam
amino esensial adalah asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh tetapi tidak bisa
disintesis oleh tubuh Asam amino yang termasuk esensial: Metionin, Arginin,Treonin,
Histidin, Isoleusin, Leusin, Lisin, Valin,Fenilalanin dan triptofan
b)
Asam amino non esensial adalah asam
amino yang dibutuhkan oleh tubuh dan
bisa disintesis oleh tubuh. Asam amino yang termasuk non esensial: Glisin,
Alanin, Serin, Asam aspartat, Asam glutamate, Sistein, dan Tirosin.
e.
Kualitas
protein dapat ditentukan dengan
mengetahui:
-
Nilai
biologis (biological value =bv): yaitu persentase protein yang diserap yang
dapat digunakan oleh tubuh dengan rumus:
N yang tinggal dalam tubuh

n yang diabsorbsi
-
Skor
kimia (chemical score) adalah penentuan kualitas protein berdasarkan komposisi
asam aminonya.
-
Retensi
nitrogen adalah jumlah nitrogen yang tertinggal di dalam tubuh.
f.
Pencernaan
& penyerapan protein
Proses pencernaan protein pada ternak monogastrik
dan ruminansia terjadi di dalam lambung dan usus halus.Proses pencernaan
protein di dalam lambung antara
monogastik dengan ruminansia berbeda. Pada ruminansia proses pencernaan protein
di dalam rumen terjadi secara fermentatif yaitu adanya aktifitas enzim yang
dihasilkan oleh mikroba rumen sehingga hasil pencernaan protein di rumen adalah
amonia (nh3) (sebagian besar).
Amonia
digunakan oleh mikroba rumen sebagai
sumber nitrogen untuk sintesis protein
tubuh mikroba. Protein mikroba akan
menjadi sumber protein bagi ternak bersama dengan adanya protein pakan yang lolos
dari degradasi di dalam rumen.
Pencernaan protein
di usus halus antara monogastrik
dengan ruminansia adalah sama, yaitu akan menghasilkan asam amino dan asam
amino inilah yang akan diserap & digunakan oleh tubuh. Proses penyerapan
protein terjadi di dalam usus halus.
proses pencernaan protein:
-
Zat
makanan yang mengandung protein masuk kemulut.
-
Dengan
proses mengunyah protein masuk kedalam lambung, enzim pepsin berrsama HCl
mengubah protein asli menjadi proteosa dan pepton yang masih merupakan derivate
protein yang besar.
-
Isi
lambung yang konsistensinya kental masuk kedalam duodenum, sekresi pancreas dan
empedu yang sangat basah menetralkan asam dalam isi lambung.
-
Getah
pancreas yang megandung enzim tripsin dan kimotripsin menguubah protein asli
proteosa dan pepton menjadi polipeptida. Getah pancreas juga mengandung enzim
peptidase.
-
Isi
duodenum masuk kedalam usus, getah usus yang disekresi juga mengandung enzim
ainopeptidasi dan dipeptidasi.
-
Proses
hidrolisis peptide akan terus berlanjut sampai protein makanan berubah menjadi
asam amino.
-
Asam
amino diabsopsi oleh mukosa usus halus.
-
Asam
amino masuk kedalam sirkulasi darah.
g.
Metabolisme
protein
Metabolisme
adalah segala proses kimia yang terjadi dalam makhluk hidup. Proses metabolisme
terbagi menjadi 2 yaitu katabolisme dan anabolisme. Anabolisme adalah proses
sintesis molekul kimia kecil menjadi besar yang membutuhkan ATP. Katabolisme
adalah proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil dan melepaskan
ATP. Metabolisme protein adalah deskripsi dari proses fisik dan kimia yang
menyebabkan sintesis asam amino menjadi protein dan katabolisme protein menjadi
asam amino.
a.
Anabolisme
Protein
Proses metabolisme protein dimulai
dari proses pencernaan dimulut sampai diusus halus, dilanjutkan dengan proses
metabolisme asam amino. Sebagian besar zat makanan yang mengandung protein
dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum
diabsorbsi dari saluran pencernaan. Protein diabsorbsi diusus halus dalam
bentuk asama amino lalu masuk kedalam darah, dalam darah asam amino disebar
keseluruh sel untuk disimpan didalam sel asam amino dalam bentuk protein dengan
menggunakan enzim. Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah
protein perubahan kimia dalam proses pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim
pada saluran pencernaan yang mengkatalais hidrolisis menjadi asama amino.
Sintesis protein didalam
sel tersusun atas asam amino dan terjadi dengan melibatkan DNA, RNA dan
ribosom. Suatu ikatan peptida terbentuk apabila gugus amino dari suatu asam
amino berikatan dengan gugus karboksil dari asam amino lain, apabila 2 asam
amino bergabung maka akan terbentuk molekul peptida dan seterusnya dengan
demikian dengan bergabungnya asam amino dalam jumlah banyak maka disebut
sebagai polipeptida. Setiap sel dari organisme mempunyai kemampuan untuk
mensitensis protein protein tertentu yang sesuai dengan keperluanya.sintesis
protein dalam sel dapat terjadi, karen adanya inti sel yang terdapat pada zat
(subtansi) yang berperan dalam pengatur sintetis protein sel . subtansi
tersebut adalah DNA dan RNA.
Semua jaringan memiliki kemampuan beberapa untuk mensintetis dari asam
amino non esensial dan konversi asam amino non karbon menjadi asam amino dan turunan
lainya yang mengandung nitrogen. Hati adalah
situs utama dari metabolisme nitrogen dalam tubuh , pada saat surplus
makanan , racunn yang berpotensi nitrogen asam amino di dielimnasi melalui
transaminators, deaminasi, dan pembentukan urea kerangka karbon umumnya
dilestarikan sebagai KH melalui glukoneogenesis.
b.
Katabolisme
Protein
Protein dalam makanan dicerna dalam
lambung dan usus dikatabolisme menjadi asam amino yang diabsopsi dan dibawa
oleh darah. Asam amino dalam darah dibawa kehati menjadi asam amino dalam hati
kemudian asam amino tersebut ada yang disimpan dalam hati dan sebagian dibawa
oleh darah kejaringan tubuh. Asam amino yang dibawa kehati setelah masuk
kejaringan tubuh akan masuk ketubuh sebagian lagi tetap disimpan didalam hati
sebagai cadangan makanan protein dalam tubuh, apabila tubuh kekurangan protein
asama amino bisa diubah menjadi sumber energi dengan membentuk senyawa yang
berfungsi untuk pembentukan energy. Keseimbangan N dikatan positif jika N bila
sitesis protein lebih besar daripada katabolisme.
Asam amino yang dibuat didalam hati
atau dihasilkan dari proses katabolisme protein dibawa oleh darah kedalam
jaringan untuk digunakan.
Proses dalam katabolisme protein ada 3 yaitu :
Proses dalam katabolisme protein ada 3 yaitu :
a)
Proses
dekarbosilasi, yaitu memisahkan gugus karboksil asam amino sehingga terjadi
ikatan baru yang merupakan zat yang masih mengandung N.
b)
Proses
transaminasi, yaitu pemindahan gugus asam amino darri suatu asama amino
keikatan yang lain .
c)
Proses
diaminasi, yaitu memisahkan gugus amino dari suatu asam amino biasanya diikuti
produksi asam alfaketo.
h.
Kebutuhan
protein
Kebutuhan
protein untuk ternak sangat erat hubungan nya dengan kebutuhan energi. Kebutuhan protein masing masing ternak rata rata berbeda
beda sesuai dengan jenis spesies ternak,jenis kelamin, umur ternak dan tingkat
produksi.Umumnya tubuh ternak membutuhkan PK 12 – 13 % untuk kebutuhan protein
hidup pokok, namun pada kondisi fisiologis yang sedang tumbuh, dalam masa
kebuntikan, menyusui dan produksi membutuhkan protein kasar lebih dari itu.
Kebutuhan protein hidup pokok
adalah jumlah protein yang diperlukan untuk ternak yang diukur sebagai jumlah
protein endogenus (EUN) ditambahkan dengan protein cadangan . EUN menunjukan
hilangnya N tubuh untuk menjaga proses fisiologi tubuh, EUN sangat bergantung
pada berat badan ternak.

Tabel 1 : kebutuhan
protein berdasarkan berat kambing dan domba,produksi susu serta kandungan lemak
Kebutuhan protein untuk produksi seperti, pertumbuhan,
produksi susu, reproduksi,
produksi wool,
tenaga kerja dan lain lain dapat dihitungan dengan cara :
Kebutuhan Protein = (Kebutuhan Protein hidup pokok)+(produksi
x kebutuhanproduksi)
Pada ternak
yang sedang dalam masa pertumbuhan, masa produksi susu/ menyusui, dan pada
ternak yang sedang bunting kebutuhan protein biasanya lebih besar dibandingkan
biasanya karena pada saat saat pertumbuhan protein diperlukan lebih banyak
untuk membentuk jaringan tubuh, untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan untuk
pertumbuhan tubuh
i.
Defisiensi
protein
Protein
adalah makromolekul yang terdapat disemua bagian tubuh protein berperan dalam
setiap fungsi tubuh baik untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik menjaga level
energy perlindungan tubuh serta metabolisme lemak dan karbohidrat meskipun
tubuh memproduksi protein sendiri sumber protein dari makanan tetap diperlukan
disaat terjadi defisiensi, tubuh akan menggunakan protein yang disimpan dalam
jaringan, apabila tubuh kekurangan protein terus-menerus sehingga simpanan
protein menipis maka akan menimbulkann efek negative, berikut adalah akibat
dari kekurangan protein :
1.
Lemahnyaa
otot
Otot dalam tubuh terdiri dari 2 jenis protein yaitu
aktin dan myosin yang bekerjasama sehingga terjadinya gerakan. Jaringan ini
juga yang pertama ditargetkan oleh tubuh jika kekurangan protein otot yang kekurangan protein akan
cepat nyeri, keram dan lemah..
2.
Rambut/ bulu dan kuku terdiri dari protein yang disebut keratin
rapuh dan munculnya semacam lapisan pada kuku merupakan menandakan kuku tidak
sehat dan rambut yang rontok merupakan salah
satu tanda kekurangan protein.
3.
Penurunan rataan
pertumbuhan N
4.
Penurunan
konsentrasi protein serum
5.
Defisiensi triptopa
menyebabkan katarak mata
6.
Defisiensi metionin
dan treonin menyebabkan perlemakan hati
7.
Defisiensi lisin
pada unggas menyebabkan ketidaknormalan bulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar